Bagaimana mungkin memahami musibah sebagai rahmat Tuhan untuk manusia, baik yang pendosa maupun yang baik-baik. Apa pula arti musibah bagi orang yang tidak terkena musibah, juga apa arti musibah bagi alam semesta?
Musibah berasal dari Bahasa Arab ashaba yang artinya suatu keadaan yang mengenai seseorang, baik berupa sesuatu yang menyenangkan maupun sesuatu yang tidak menyenangkan. Orang di Indonesia biasanya hanya mengartikan musibah sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan atau berkonotasi negatif.
Musibah adalah hukuman atas dosa-dosa kejahatan yang telah dibuatnya. KUBIK berpendapat, mengutip teori hukum kekekalan enerji, setiap orang yang berbuat jahat sesungguhnya sedang menambahkan tabungan enerji negatifnya yang suatu saat kelak tabungan enerji negatif itu akan mengalami pencairan. Musibah adalah pencairan tabungan enerji negatif.
Namun dengan dihukumnya orang itu berarti terkikislah dosanya. Semakin berat musibah yang mengenainya semakin banyak pula dosanya yang terkikis. Ia menjadi bersih dan suci kembali. Kalaupun akibat musibah itu ia mengalami kematian, maka ia mati tanpa dosa. Ia mangalami kematian sebagai seorang syahid / martir. Kalaupun setelah musibah itu ia tetap hidup, maka ia akan hidup dalam dalam kemuliaan di mata Tuhan karena tak ada lagi dosa padanya.
Memang kematian menyedihkan, tetapi bukankah kita memang akan mati. Kehidupan dunia ini bukan selamanya. Begitu juga kehilangan harta benda, betapapun kita sangat memerlukannya tetap saja harta benda bukan satu-satunya faktor penentu untuk memjalani kehidupan dunia dengan bahagia dan bermakna.
Jadi musibah yang berupa azab/hukuman atas dosa-dosa itu sebenarnya adalah rahmat (kasih sayang) Allah atas manusia. Hukuman yang Tuhan berikan bukan dimaksud dendam Tuhan kepada manusia, namun cermin sifat adil Tuhan untuk manusia yang setelah diberikan kebebasan berkehendak harus juga mempertanggungjawabkan penggunaan kebebasannya. Tuhan Maha Penyayang terhadap orang-orang yang menjadi korban kejahatan, maka untuk mereka disiapkan balasan pahala; juga kepada yang berbuat jahat, itu sebabnya didatangkan musibah untuk mengikis dosa-dosa mereka.
sumber : http://wahfiudin.blogspot.com/2007/03/memaknai-musibah.html